Ada layar selebar 8 x 2 meter yang terpatri pada dinding di sebuah ruang kendali di lantai 2, gedung Menara Axis, Jakarta. Layar itu menunjukkan kinerja jaringan telekomunikasi di seluruh jangkauan Axis, termasuk lalu lintas percakapan telepon, pesan pendek, dan layanan data.
Di sini terdapat tiga ruangan terpisah, yakni front office, back office dan war room. Ada 31 orang yang menggawangi front office dan 106 orang berada di back office. Ruang kendali ini dinamakan Service Operations Center (SOC). Fungsinya untuk mengawasi sistem jaringan telekomunikasi Axis selama 24 jam.
Petugas di front office bekerja memantau jaringan. Jika terjadi masalah, maka alarm akan berbunyi. Bagian ini juga memberitahu back office apabila terjadi masalah yang membutuhkan penanganan serius.
Kemudian back office menjelaskan langkah apa saja yang harus dilakukan. "Ini biasanya kalau mencakup gangguan pada sebuah kawasan,” kata Manager SOC, Eko H. Sumargono, saat peresmian fasilitas Axis tersebut di Jakarta, Rabu, 23 Februari 2012.
Eko menjelaskan, fasilitas SOC ini mampu memberi sinyal alarm apabila terjadi gangguan pada Base Transceiver Station (BTS) Axis. Misalnya seseorang mencuri fasilitas baterai atau mengambil kabel. “Ada orang yang membuka pintu saja kami bisa tahu,” ujarnya.
Pembangunan SOC ini menelan biaya sebesar Rp 20 miliar dan menempati area seluas 1300 meter persegi. “Kami juga menambah sumber daya manusia,” katanya.
Chief Technology Officer Axis, Michael McPhail, mengatakan, ketika operator lain menamakan ruang kendalinya dengan network operations center, Axis memilih nama Service Operations Center (SOC), "Karena kami menekankan pada aspek layanan,” kata McPhail.
Menurut dia, fasilitas tersebut memungkinkan Axis meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas investasi. Saat ini, lanjut McPhail, Axis akan memperluas jaringan HSPA+ di Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Serang.}
Sumber : TEMPO.CO
Di sini terdapat tiga ruangan terpisah, yakni front office, back office dan war room. Ada 31 orang yang menggawangi front office dan 106 orang berada di back office. Ruang kendali ini dinamakan Service Operations Center (SOC). Fungsinya untuk mengawasi sistem jaringan telekomunikasi Axis selama 24 jam.
Petugas di front office bekerja memantau jaringan. Jika terjadi masalah, maka alarm akan berbunyi. Bagian ini juga memberitahu back office apabila terjadi masalah yang membutuhkan penanganan serius.
Kemudian back office menjelaskan langkah apa saja yang harus dilakukan. "Ini biasanya kalau mencakup gangguan pada sebuah kawasan,” kata Manager SOC, Eko H. Sumargono, saat peresmian fasilitas Axis tersebut di Jakarta, Rabu, 23 Februari 2012.
Eko menjelaskan, fasilitas SOC ini mampu memberi sinyal alarm apabila terjadi gangguan pada Base Transceiver Station (BTS) Axis. Misalnya seseorang mencuri fasilitas baterai atau mengambil kabel. “Ada orang yang membuka pintu saja kami bisa tahu,” ujarnya.
Pembangunan SOC ini menelan biaya sebesar Rp 20 miliar dan menempati area seluas 1300 meter persegi. “Kami juga menambah sumber daya manusia,” katanya.
Chief Technology Officer Axis, Michael McPhail, mengatakan, ketika operator lain menamakan ruang kendalinya dengan network operations center, Axis memilih nama Service Operations Center (SOC), "Karena kami menekankan pada aspek layanan,” kata McPhail.
Menurut dia, fasilitas tersebut memungkinkan Axis meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas investasi. Saat ini, lanjut McPhail, Axis akan memperluas jaringan HSPA+ di Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Serang.}
Sumber : TEMPO.CO
0 komentar:
Posting Komentar